ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
Keunggulan:
* Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
KA-EN 1B
Indikasi:
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
KA-EN MG3
Indikasi :
KA-EN 4A
Indikasi :
Komposisi (per 1000 ml):
KA-EN 4B
Indikasi:
Komposisi:
Otsu-NS
Indikasi:
Otsu-RL
Indikasi:
MARTOS-10
Indikasi:
AMIPAREN
Indikasi:
AMINOVEL-600
Indikasi:
PAN-AMIN G
Indikasi:
1. Berat Badan
BB klien = 7,1 kg
BB normal untuk usia klien (9 bulan)adalah : Umur (bulan) + 9 = 18/2
2
= 9 kg
Persentase BB klien = 7,1 x 100%
9
= 79 % (Malnutrisi ringan) (75 – 90 % Grade I).
2. Tinggi Badan
TB = 70,5 cm
TB normal (0 – 1 thn) = 75 cm
Persentase TB Klien = 70, 5 x 100 %
70
= 94% (Malnutrisi Ringan) (90 – 95%)
3. Kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan maintenance = 7,1 x 100 cc/hari = 710 cc/hari
IWL = 30 x 7,1 Total IWL + SWL = 333 + 1041
= 213 ……….(A) = 1374 cc
= A + 200 (37,4 – 36,8 0C)
= 213 + 200 (0,6)
= 213 + 120
= 333 cc
SWL = 1. Out put urine = 2 cc/kg BB/jam
= 2 x 7.1
= 14,2 cc/jam
= 341 cc/hari
2. Feses (3 kali) = 3 x 200 cc
= 600 cc
3. Muntah (1 kali) = 100 cc
DIarsipkan di bawah: 7. KDM ZONE
« IMT SEBAGAI ALAT PEMANTAU BERAT BADAN HIPERGLIKEMIA »
Obat antibiotik adalah obat yang sangat sering diresepkan dokter pada para pasien, misalnya pada pasien dengan gejala utama demam. Masyarakat pun sering menggunakan obat antibiotik tanpa resep dokter.
Menurut definisinya, obat antibiotik adalah bahan yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan atau menhancurkan kehidupan mikroorganisme, dalam hal ini adalah bakteri. Dalam dunia kesehatan, obat antibiotik digunakan untuk menghentikan infeksi bakteri di dalam tubuh manusia. Obat antibiotik terdiri dari banyak golongan yang dibagi lagi menjadi banyak jenis dengan cara kerja berbagai macam.
Di seluruh dunia, obat antibiotik tergolong sebagai obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sehingga pembelian & penggunaan obat antibiotik tanpa resep dokter adalah suatu langkah yang salah, karena penggunaan obat antibiotik yang tidak tepat/rasional dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi penggunanya.
Penggunaan obat antibiotik yang tidak rasional/tepat adalah:
- Dosis atau lama pemakaian yang tidak sesuai standar pengobatan
- Indikasi pengobatan yang salah
- Tidak diresepkan oleh dokter
- Penggunaan yang terlalu sering.
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut dan susunan kimiawinya. Ada enam kelompok antibiotika[1] dilihat dari target atau sasaran kerjanya(nama contoh diberikan menurut ejaan Inggris karena belum semua nama diindonesiakan atau diragukan pengindonesiaannya):
* Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G;
* Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, misalnya rifampicin, actinomycin D, nalidixic acid;
* Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin, chloramphenicol, kanamycin, streptomycin, tetracycline, oxytetracycline;
* Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;
* Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya oligomycin, tunicamycin; dan
* Antimetabolit, misalnya azaserine.
Penggunaan antibiotika
Karena biasanya antibiotika bekerja sangat spesifik pada suatu proses, mutasi yang mungkin terjadi pada bakteri memungkinkan munculnya strain bakteri yang 'kebal' terhadap antibiotika. Itulah sebabnya, pemberian antibiotika biasanya diberikan dalam dosis yang menyebabkan bakteri segera mati dan dalam jangka waktu yang agak panjang agar mutasi tidak terjadi. Penggunaan antibiotika yang 'tanggung' hanya membuka peluang munculnya tipe bakteri yang 'kebal'.
Pemakaian antibiotika di bidang pertanian sebagai antibakteri umumnya terbatas karena dianggap mahal, namun dalam bioteknologi pemakaiannya cukup luas untuk menyeleksi sel-sel yang mengandung gen baru. Praktik penggunaan antibiotika ini dikritik tajam oleh para aktivis lingkungan karena kekhawatiran akan munculnya hama yang tahan antibiotika.